Abstrak
Praktik Pengenalan
Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang diikutidan harus dilaksanakan oleh
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik (FISIP) Universitas
Tadulako, untuk mendapatkan pengalaman tentang
bagaimana cara mengajar di sekolah dan bagaimana cara berinteraksi
langsung dengan siswa khususnya dan semua warga sekolah di lingkungan tersebut pada umumnya. Tahap ini merupakan
masa atau kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih diri mempraktikkan apa yang
telah didapat selama proses pembelajaran di kampus untuk diaplikasikan pada
Masyarakat dan kalangan Pemerintahan Daerah.
Dengan kata lain, setiap
mahasiswa FISIP (calon pemimpin) harus mendapatkan bekal berupa bimbingan dan
latihan dalam mengajar pada situasi sesungguhnya serta sebagai bahan evaluasi
dan peningkatkan kualitas pelaksana dan pengawasan pemerintah jika mahasiswa
tersebut menjadi pemerintah pada praktik nyata.
Ada beberapa alasan
mengapa perlu dilakukannya praktek pengalaman belajar, yaitu karena Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu cara untuk
peningkatan potensi calon pemimpin agar dapat menjadi seorang pemimpin yang
lebih baik, berwawasan, dan berpengalaman dalam mengimplementasikan teori-teori
yang perna di dapat dalam lingkungan kampus. Melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa FISIP diharapkan
mengetahui tata cara Proses Kepemimpinan. Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa FISIP diharapkan mampu
membina hubungan sosial atau berinteraksi dengan seluruh warga masyarakat.
Untuk memperoleh
kemantapan dan keterampilan bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin, maka
diwajibkan mengikuti program Pengalaman Praktik Lapangan (PPL). Untuk melatih calon pemimpin menguasai
kemampuan memimpin yang utuh dan berinteraksi, sehingga setelah menyelesaikan
pendidikan mereka siap secara mandiri mengembangkan tugas sebagai
tenaga struktural.
Tujuan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada
dasarnya merupakan kegiatan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP), untuk melatih diri dalam bidang struktural, dan keprofesionalisme
seorang pemimpin dalam memimpin. Oleh karena itu di sini penulis
merincinkan 2 tujuan pelaksaan PPL, yaitu secara umum dan khusus :
Tujuan umum dari
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah untuk mengembangkan potensi seorang pemimpin agar menjadi lebih
baik lagi, berwawasan, berpengalaman dan menjujunng tinggi profesionalisme seorang pemimpin dalam mendidik para masyarakat
dan dalam melaksanakan tugas-tugas.
Adapun tujuan khusus dari
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah sebagai berikut :
1) Memberikan
pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pengajaran manajemen di sekolah dalam rangka melatih dan
mengembangkan kompentesi kepemimpinan pemerintahan dan struktural.
2) Memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal, dan menghayati
permasalahan pemerintaha, baik
terkait dengan manajemen struktural maupun kegiatan manajemen kelembagaan.
3) Meningkatkan
kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
telah dikuasai secara interdisipliner di dalam kehidupan nyata dmasyarakati
sekolah.
4) Mengenal
secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan psikologis masyarakat
serta menerapkan kemampuan profesional kegiatan secara utuh dan terpadu dalam
situasi nyata.
5) Menarik
kesimpulan nilai edukatif, penghayatan
dan pengalaman selama pelatihan melalui refleksi pemerintahan.
6) Mahasiswa
calon pemimpin dapat menguasai berbagai ketrampilan dasar memimpin.
Manfaat Praktik Pengenalan Lapangan (PPL)
Selain memiliki tujuan,
pelaksanaan Prakteik
Pengalaman Lapangan (PPL) juga memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan,
tidak hanya bagi mahasiswa itu sendiri, tetapi juga bagi lembaga dan masyarakat, antara lain ialah :
1) Manfaat
PPL bagi mahasiswa
Dapat menambah pengalaman
mengajar dan meningkatkan potensi mahasiswa dalam kepemimpinan. Disamping itu
dapat juga meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat dan menyusun tatacara
kelembagaan struktural serta menambah pengetahuan dalam hal melakukan evaluasi
pada lembaga pemerintah dan dalam hal menganalisis kasus yang timbul, baik
dalam kegiatan kebijakan maupun kegiatan emplementasi kebijakan tersebut.
2) Manfaat
PPL bagi lembaga
Dengan diadakannya PPL,
lembaga dapat menghasilkan calon pemimpin yang telah berpengalaman dalam kepemimpinan.
Nama baik lembaga juga ikut terangkat jika ada mahasiswa yang dapat memimpin
dengan baik dan berhasil melaksanakan PPL dengan hasil yang memuaskan.
Pelaksanaan kegiatan PPL
Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
salah satu program dalam pendidikan mahasiswa yang direncanakan dan merupakan
salah satu persyaratan bagi mahasiswa S-1 ilmu pemerintahan
kelas C Reguler, untuk menyelesaikan studi yang ditempuh pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako dalam rangka mempersiapkan
calon pemimpin structural.
Waktu pelaksanaan kegian :
Hari : senin, 26 mei 2014
Tempat kegiatan :
Kabupaten Donggala
Dosen pembimbing : 1. Dr. H. Burhanuddin Idris, M.Si
2. Drs. H.M. Sayuti, M.Si
3. Dra. Nurhamni, M.Si
Mata kuliah yang di praktekan sebagai mengenal
lapangan dan turun langsung melihat fenomena dalam suatu daerah yang ada di
Sulawesi tengah banyaklah hal yang di dapat terkai mata kuliah system
pemerintahan yang ada di kabupaten donggala tersebut, salah satunya adalah bisa
melihat bagaimana mekanisme administratif antar bagian dalam struktur
pemerintahan sekertariat daerah (Setda) Kabupaten Donggala, yang di bombing
oleh staf pegawai di bagian asisten 1 (satu) kabupaten Donggala provinsi
Sulawesi tengah ini.
Hal
yang mendasar ketika mahasiswa ilmu pemerintahan turun lapangan sebagai
tuntutan akademik kurikulum bahwasanya mahasiswa itu harus terjun langsung ke
dunia nyata adalah, bisa berinteraksi dengan pegawai-pegawai pemerintah Daera
kabupaten Donggala, dimana di awali dari pimpinan yang bgitu ramah dalam
menjemput, menjamu dan membing kamu mahasiswa ilmu pemerintahan yang turun
praktek pengenalan lapangan.
Sistem pemerintahan daerah sangat erat kaitannya dengan otonomi daerah yang saat ini telah berlangsung di Indonesia. Bila sebelum diperkenalkan otonomi daerah, semua sistem pemerintahan bersifat sentralisasi atau terpusat. Dengan pelaksanaan otonomi daerah diharapkan daerah mampu mengatur sistem pemerintahannya sendiri dengan memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki. Walaupun demikian, ada beberapa hal tetap dikendalikan oleh pemerintah pusat. Seperti hubungan diplomatik, kerjasama perdagangan, dll. Sistem pemerintahan daerah juga sebenarnya merupakan salah satu bentuk penyelenggara pemerintahan yang efektif dan efisien. Karena pada dasarnya tidak mungkin pemerintah pusat mengatur serta mengelola negara dengan segala permasalahan yang kompleks. Sementara itu, pemerintah daerah juga merupakan training ground serta pengembangan demokrasi dalam sebuah negara. Disadari atau tidak, sistem pemerintahan daerah sebenarnya merupakan persiapan untuk karir politik lanjutan yang biasanya terdapat pada pemerintahan pusat.
Sistem pemerintahan daerah sangat erat kaitannya dengan otonomi daerah yang saat ini telah berlangsung di Indonesia. Bila sebelum diperkenalkan otonomi daerah, semua sistem pemerintahan bersifat sentralisasi atau terpusat. Dengan pelaksanaan otonomi daerah diharapkan daerah mampu mengatur sistem pemerintahannya sendiri dengan memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki. Walaupun demikian, ada beberapa hal tetap dikendalikan oleh pemerintah pusat. Seperti hubungan diplomatik, kerjasama perdagangan, dll. Sistem pemerintahan daerah juga sebenarnya merupakan salah satu bentuk penyelenggara pemerintahan yang efektif dan efisien. Karena pada dasarnya tidak mungkin pemerintah pusat mengatur serta mengelola negara dengan segala permasalahan yang kompleks. Sementara itu, pemerintah daerah juga merupakan training ground serta pengembangan demokrasi dalam sebuah negara. Disadari atau tidak, sistem pemerintahan daerah sebenarnya merupakan persiapan untuk karir politik lanjutan yang biasanya terdapat pada pemerintahan pusat.
Mengapa harus dilakukan
desentralisasi sistem pemerintahan? Karena pada dasarnya stabilitas politik
nasional berawal dari stabilitas politik tingkat daerah. Masyarakat baik secara
sendiri - sendiri maupun secara berkelompok akan ikut terlibat dalam
mempengaruhi pemerintahannya untuk membuat kebijakan, terutama yang menyangkut
kepentingan mereka / kepentingan rakyat banyak. Dengan pelaksanaan
desentralisasi sistem pemerintahan bisa memungkinkan representasi yang lebih
luas dari berbagai kelompok politik, etnis, serta keagamaan di dalam
perencanaan pembangunan.
Sistem pemerintahan daerah juga
membuka peluang bagi masyarakat daerah untuk meningkatkan kapasitas teknik dan
manajerial sehingga bisa meningkatkan pengaruh serta pengawasan atas berbagai
aktivitas yang dilakukan oleh para elit lokal. Dalam sistem pemerintahan daerah
juga bisa memungkinkan para pemimpin daerah untuk menetapkan pelayanan dan
fasilitas secara efektif di tengah - tengah masyarakat, mengintegrasikan daerah
- daerah yang terisolasi, memonitor dan melakukan evaluasi implementasi proyek
pembangunan dengan lebih baik bila dibandingan pengawasan yang dilakukan oleh
pejabat dari pusat.
Simpulan
Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) merupakan
salah satu program dalam pendidikan mahasiswa yang direncanakan dan merupakan
salah satu persyaratan bagi mahasiswa S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, untuk
menyelesaikan studi yang ditempuh pada Fakultas Ilmu politik dan Ilmu Sosial (FISIP)
dalam rangka mempersiapkan tenaga Struktural yang profesional.
Tujuan dilaksanakan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) yaitu untuk melatih calon
pemimpin atau calon struktural menguasai kemampuan kepemimpinan secara utuh
sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya sehingga mereka siap berperan
sebagai pemimpin.
Keberhasilan seorang pemimpin
dalam memimpin sangat tergantung pada penguasaan materi, pengelolaan tatacara
kepemimpinan dan penggunaan media yang tepat agar masyarakat tidak salah
menafsirkan arti suatu pokok bahasan serta mampu mengatasi berbagai kendala dan
masalah yang dihadapinya agar proses interaksi tercapai dengan baik.
Selama melaksanakan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) di kabupaten Donggala penulis
telah mendapatkan banyak pengalaman yang berharga sebagai bekal agar menjadi
seorang pemimpin dan generasi penerus bangsa yang semestinya.
Saran
Agar tujuan pendidikan
dapat tercapai secara optimal sebagaimana yang diharapkan, di sini penulis
ingin mengemukakan beberapa saran, diantaranya :
a. Sebelum
menyajikan materi kepemimpinan terlebih dahulu hendaknya seorang pemimpin
mengkondisikan pribadinya dalam berinteraksi dengan lingkunan setempat.
b. Tanggung
jawab kepemimpinan terhadap masyarakat janganlah diserahkan kepada bawahan
semata tetapi tanggung jawab bersama antara lembaga struktural, keluarga dan
pemerintah.
d. Mengingat
waktu PPL begitu singkat maka hendaknya mahasiswa pemimpin memanfaatkan
kesempatan ini sebaik mungkin. Karena ini merupakan pengalaman yang sangat
berharga bagi pengembangan seorang Mahasiswa calom pemimpin dan generasi bangsa.
e. Gunakanlah
pengalaman PPL sebagai bekal untuk menjadi seorang calon pemimpin yang
profesional.
f. Keberhasilan
dalam melaksanakan PPL sangat bergantung pada kemampuan mahasiswa bekerjasama
dengan pihak-pihak lain, yaitu kalangan instabsi, pimpinan instansi, dosen-dosen
dan Mahasiswa-mahasiswa
g. Menerima
kritik dan saran yang diberikan oleh siapapun.
h. Keterampilan dan keberhasilan
sebagai Mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL. Untuk dapat membina
hubungan antar pribadi dengan struktural hendaklah kita sebagai calon pemimpin
berusaha mengenali diri sendiri, bersikap tebuka dan luwes, mendahulukan
kepentingan banyak orang, menaruh perhatian terhadap lembaga dan masyarakat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus